Football and Psychology















A.   Definisi Sepakbola
Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Sepakbola tak ayal lagi menjadi olahraga yang paling popular di planet ini. Dari esensinya, sepakbola sejatinya permainan yang begitu sederhana tantangannya hanya mencetak gol lebih banyak dibandingkan lawan. Naamun dibalik kesederhanaannya, sepakbola justru menawarkan berjuta pesona bagi penggemarnya. Mulai dari skill pemain kelas dunia hingga drama-drama yang tercipta di lapangan hijau. Sebegitu menawannya sepakbola, mungkin karena kekuatan terbesar dari olahraga ini adalah daya tarik universalnya. Menjadi sangat popular di seluruh jagat ini tanpa memandang batas usia maupun ras. Sepakbola juga tidak memandang jenis kelamin ataupun latar belakang tertentu baik itu si kaya atau si miskin. Sepakbola pada akhirnya memang diperuntukkan untuk semua orang. Football is fot everyone. Dari esensinya yang sederhana namun ditaburi daya tarik universal, sepakbola menjelma menjadi kekuatan yang luar biasa.
B.   Hubungan Sepakbola dengan Psikologi
Sepakbola mengajarkan tidak hanya masalah mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi sepakbola mengajarkan tentang motivasi tim. Klub liga Belanda, Feyeenord membuat kajian baru tentang Psikologi Sepakbola. Di Feyenoord, van Zwam memiliki empat tugas utama. Pertama, mendidik pemain akademi. Pendidikan yang Van Zwam berikan pada pemain akademi adalah untuk mewujudkan impian bermain di Feyenoord 1st Team dengan cara bertanggung jawab sepenuhnya pada kariernya. Elemen pendidikan psikologis yang paling penting adalah membuat pemain bisa menjalankan fungsi sepakbola di dalam tim untuk dapat bermain 11 vs 11 yang baik. Dimana pemain bisa memahami latihan dan menerjemahkan korelasi latihan dengan permainan 11 vs 11. Terakhir, Van Zwam juga mendidik pemain agar dapat selalu mengkontrol diri dalam pertandingan.
Tugas kedua adalah mendidik pelatih akademi. Peran pelatih adalah yang paling sentral dalam ranah pekerjaan psikologi. Dapat dikatakan pelatih adalah psikolog itu sendiri. Tantangan Van Zwam yang utama adalah mengkorelasikan ilmu psikologi dengan kebutuhan pelatih sepakbola. Pada dasarnya pelatih sepakbola menyenangi teori psikologi, tetapi selalu kesulitan menerjemahkannya pada tingkat praktis. “Padahal pelatih adalah pelaku, mereka tidak senang teori saja, tetapi senang dengan teori yang dapat dikerjakan,” seru Van Zwam. Berangkat dari pemikiran itu, pelatih harus diperkaya dengan berbagai instrumen psikologi praktis agar dapat menjadi psikolog yang baik.

                                        DAFTAR PUSTAKA
Henry Pesch, Stewart & Johanes Indra. 2014. Siapa Suruh ke Maracana. Jakarta Selatan : EnterMedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. Diakses tanggal 11 Sep. 17 jam 18.10
Mulya, Andi. 2011. Ensiklopedia Olahraga Indonesia. Bandung : Angkasa.

Komentar

Postingan Populer